PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2022 (RUPSTB) yang diselenggarakan secara offline dan online (hybrid) yang dihadiri oleh pemegang saham KAEF dan diselenggarakan secara elektronik dengan sistem e-proxy yang disediakan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan sehingga mampu turun secara tahunan pada kuartal I tahun 2020 menjadi Rp 1,44 triliun. Dengan demikian, KAEF sukses membukukan pertumbuhan laba kotor sebesar 14% menjadi Rp858,58 miliar. KAEF membukukan total laba tahun berjalan yang dapat dibagikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali sebesar Rp24,63 miliar pada kuartal I dari 2023. Realisasi tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,58 miliar.
Sesaat setelah RUPSTB 2022, Kimia Farma menggelar Public Expose 2023 yang dihadiri oleh rekan media. Dalam agenda tersebut disampaikan bahwa pada tahun 2023, KAEF akan terus menjalankan strategi pengembangan bisnis termasuk percepatan inovasi produk dan layanan, serta penguatan bisnis seperti penguatan portofolio bisnis end-to-end dan pengembangan sektor vitamin, mineral dan mineral. kategori produk suplemen (VMS), kemitraan strategis dengan institusi lokal dan global, dan pengembangan produk di Anatomical Therapeutic Class 2 (ATC-2).
David Utama mengatakan, beberapa pencapaian positif yang diperoleh perseroan pada tahun ini tidak lepas dari kebijakan manajemen dalam menerapkan keunggulan operasional dengan jalur profitabilitas dan transformasi sumber daya manusia. Maka tak heran jika KAEF berhasil mencatatkan perbaikan pada portofolio penjualan produk-produk bermargin tinggi, yakni produk-produk beretika dan generik. Hal ini membuat Perseroan berhasil mencatatkan EBITDA positif dengan mencapai Rp238,97 miliar.